TANJUNG REDEB - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau terus mendorong kesenian tradisional semakin dihidupkan di masyarakat. Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Berau, Safruddin Ithur meminta kesenian dan kebudayaan tradisional di Berau lebih dihidupkan. Hal itu mengingat, perkembangan kebudayaan saat ini, merupakan sudah jadi perkembangan industri.

Tidak hanya wadah, para pelakunya pun terang Safruddin Ithur harus lebih giat mengajarkan kepada generasi yang lebih muda. Hal itu bisa dilakukan oleh sanggar seni atau tari. “Semisal lewat sanggar seni atau tari,” katanya kepada Berau Post, beberapa waktu lalu.

Selain sanggar seni, ada beberapa wadah yang dapat digunakan dalam melestarikan seni dan budaya, yakni melalui ekstrakulikuler di sekolah. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan kepada seluruh sekolah di bumi Batiwakal, dapat memberi ruang pembinaan dan pelestarian budaya lokal kepada siswa maupun siswi mereka.

Safruddin juga menuturkan, Dewan Kesenian Daerah (DKD) Berau yang telah dibentuk dapat berjalan lebih baik. Ia pun berharap DKD Berau juga memiliki cabang di kecamatan. Hal itu penting untuk melakukan pembinaan dan pelestarian kesenian lokal.

“Dengan banyaknya wadah ini, kesenian akan selalu terjaga dan tidak hilang ditelan zaman. Apalagi, seiring perkembangan zaman, budaya luar mulai merambah Berau. Memang tidak ada salahnya, namun kebudayaan lokal tetap harus kita jaga. Ini tugas kita bersama,” ujarnya.

Dirinya berpesan kepada masyarakat khususnya generasi muda, agar menjadi ujung tombak dalam upaya melestarikan kesenian lokal. Dengan peran serta mereka, diyakini Safruddin, kebudayaan yang dimiliki Bumi Batiwakkal akan selalu hidup dan terjaga kelestariannya. “Karena jika hanya mengandalkan pemerintah tidak akan optimal tanpa dukungan masyarakat,” pungkasnya. (sin/rio)