Mengangkat tema kearifan lokal, karnaval kostum garapan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau menggelar pertunjukan di sepanjang Jalan Pulau Derawan, Tanjung Redeb, Rabu (14/11).
SUMARNI,Tanjung Redeb
DIMULAI pukul 16.30 Wita, para peraga kostum karnaval mulai menyusuri jalan. Sepanjang tepian Jalan Pulau Derawan itu pun ramai disesaki masyarakat. Tak sedikit juga yang meminta untuk berfoto bersama.
Peragaan kostum yang mengangkat tema kearifan dan kesenian lokal, serta dipadukan dengan batik Berau, dan diberi sentuhan modern tersebut, bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Bumi Batiwakkal.
Yozzie, perwakilan salah satu kelompok yang telah mengikuti pelatihan pembuatan desain dan kostum karnaval budaya lokal, merasakan kepuasaan tersendiri setelah menampilkan karyanya di jalan raya. Ia menyebut kostum yang dikerjakannya selama tiga hari itu, menunjukkan bahwa Berau juga mempunyai karya seni tinggi dan sudah selevel internasional.
Menggunakan bahan batik dari salah satu pengusaha lokal, Yozzie memadukan ikon-ikon Bumi Batiwakkal dalam kostum garapannya. Seperti paruh burung enggang sebagai mahkota, dipadukan dengan kepakan sayap sebagai simbol burung enggang selalu lestari di Bumi Batiwakkal.
“Secara keseluruhan, semua yang ada di Berau merupakan satu kesatuan utuh untuk menyatukan Nusantara,” ujarnya.
Baginya, tingkat kesulitan membuat kostum tersebut tidak ada sama sekali. Karena menurutnya, jika dikerjakan secara gotong-royong dan saling membantu, tentu tidak ada kesulitan. Waktu yang dihabiskan pun hanya sekitar 20 jam untuk sebuah karya.
Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Erson menjelaskan, empat kelompok yang telah mengikuti pelatihan nantinya akan disatukan dalam sebuah komunitas. Tentu tujuannya untuk mewadahi agar masyarakat Berau yang ingin menyalurkan ide-ide kreatifnya, khususnya pada kostum karnaval, bisa bergabung di komunitas tersebut.
“Sengaja hasil karya ini dipamerkan ke jalan untuk menunjukkan secara langsung kepada masyarakat agar tahu dan lebih mau lagi mengenal budaya yang mengedepankan kearifan lokal ini,” tegasnya. (*/udi)