HARI Tari Internasional diperingati setiap 29 April. Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, dalam rangka memperingati Hari Tari sedunia ini, seluruh penjuru dunia menghadirkan pagelaran tari. Hari Tari Sedunia pertama kali dicanangkan oleh lembaga tari internasional Counseil Internasional de la Danse (CID).

Tujuannya, untuk mengajak masyarakat dunia berpartisipasi menampilkan tarian khas yang ada di setiap negara. Dikutip dari wikipedia.org, di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia.

Khusus di Kabupaten Berau, memiliki beragam tari-tarian yang secara turun-temurun dilestarikan masyarakat Bumi Batiwakkal. Seperti tari-tarian perpaduan tiga suku asli Berau, yakni, Banua, Bajau, dan Dayak (Babada).

Ada tiga tari tradisional yang sering ditampilkan di berbagai event. Yakni, Tarian Jepen khas Banua, Tarian Dalling khas Suku Bajau, dan Tarian Gong khas masyarakat Dayak.

Salah seorang penari Berau, Fany Maysaroh mengatakan, tarian khas Berau yakni Tari Jepen berdiri di Kabupaten Berau sejak 1998 silam. Tari ini selalu ditampilkan dalam berbagai acara, baik yang diselenggarakan pemerintah, swasta, maupun acara-acara pameran. “Sampai saat ini Tari Jepen sering ditampilkan pada hari-hari perayaan,” ujarnya, kemarin (28/4).

Sejak bergabung di salah satu sanggar pada 2012 lalu, sedikit banyaknya ia memahami tentang beberapa jenis dan gerakan tarian yang selalu ditampilkan di acara. Ia sedikit menerangkan, Tari Jepen (Melayu) untuk hentakan lebih dominan ke tangan, kaki, dan gerakan bebanir. “Karena saya mengikuti sanggar tari, jadi saya sedikit paham tentang perkembangan tarian yang selalu ditampilkan,” ungkapnya.

Sementara tarian Suku Bajau adalah Tari Dalling merupakan tarian tradisional yang telah dilestarikan oleh Suku Bajau secara turun-temurun. Tari ini berasal dari suku bangsa asli Kepulauan Sulu, Filipina Selatan, dan masuk di Kabupaten Berau melalui daerah pesisir Berau yaitu Pulau Derawan dan Maratua.  Sementara Tari Gong khas Suku Dayak alur tarian menceritakan tentang alam. “Dari tiga tari-tarian ini gerakan pasti berbeda, mulai dari hentakan hingga gerakannya,” kata Fany. (*/aky)