TANJUNG REDEB – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih kerap terjadi di Kabupaten Berau. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setidaknya terdapat 13 titik api dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan data yang ada, titik api paling banyak terlihat di Kecamatan Segah, lainnya tersebar di Kecamatan Sambaliung, Tabalar, Talisayan dan Gunung Tabur.

“Titik api terpantau ada sebanyak 13, namun karena curah hujan cukup tinggi itu bisa meredam api tidak meluas, dan memang ada beberapa titik yang menjadi pusat kontrol kami,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.

Thamrin melanjutkan, pada Rabu (25/8) hari ini, pihaknya bersama dengan TNI/Polri dan relawan api akan melakukan patroli terpadu di beberapa kecamatan yang terpantau sering terjadi karhutla seperti di Kecamatan Segah dan Sambaliung. “Akan ada rapat dengan tim bersaam TNI/Polri dibantu relawan di kecamatan,” katanya.

Dalam patroli tersebut, selain bertugas melakukan pemadaman api juga akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tata cara membuka lahan tanpa harus dibakar. Karena, tidak tidak ditampiknya membuka lahan dengan dibakar sudah menjadi budaya masyarakat.

Dia menuturkan, untuk segi peralatan sudah memadai, baik untuk pemadaman hutan, lahan maupun perumahan. Sementara, untuk personel memang masih kurang, tapi bukan menjadi kendala. "Misal di Kecamatan Talisayan, tidak mampu memadamkan kobaran api, kami di pusat akan turun membantu," ucapnya.

Ditambahkannya juga, sebagian besar kecamatan sudah memiliki posko karhutla, hanya Talisayan dan Tabalar yang belum, namun tahun ini akan dilakukan lelang untuk pembuatan posko di sana. "Alat sudah ada di Talisayan termasuk mobil. Bisa di-backup dari Batu Putih, di sana ada empat mobil," tandasnya (aky/sam)