TANJUNG REDEB - Bupati Berau Sri Juniarsih bersama bersama kepala daerah se-Kaltim, menghadiri pertemuan bersama Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Selasa (2/11). Pertemuan tersebut juga diikuti Gubernur Kaltim Isran Noor, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, bersama Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam rapat koordinasi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pelayanan publik bersama Wapres dan Mendagri tersebut, Bupati Sri Juniarsih mendapat kesempatan untuk memaparkan perkembangan Kabupaten Berau. Pariwisata dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi perhatian serius Pemkab Berau, disampaikan langsung oleh bupati kepada wapres. Berau yang memiliki potensi pariwisata unggulan di Kaltim, terus berkomitmen untuk berjalan seiring dengan peningkatan sektor UMKM melalui pengembangan sumber daya manusia. “Kami tadi menyampaikan komitmen Pemkab Berau dalam pengembangan UMKM yang tentunya sejalan dengan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Berau,” ungkapnya.
Dalam upayanya, dikatakan Sri Juniarsih, telah banyak program yang dilakukan. Mulai dari kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk menciptakan sumber daya manusia sektor UMKM, maupun kemudahan pelayanan perizinan yang terpusat melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dengan berbasis online.
Potensi di dua sektor ini di harapkan Sri Juniarsih mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi maupun pusat. Terlebih dalam upaya bersama membangkitkan ekonomi dan pemulihan kesehatan masyarakat dari pandemi Covid-19.
Bupati juga menyampaikan rencana Pemkab Berau membangun rumah sakit (RS) tipe B, dengan harapan pembangunan mendapat dukungan agar bisa segera terwujud. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dikatakan Sri Juniarsih, juga berbanding lurus dengan upaya peningkatan sektor pariwisata maupun sektor UMKM. “Tadi kami berkesempatan menyampaikan banyak hal kepada bapak Wapres, bahkan kami juga berbincang langsung dengan Bapak Mendagri,” tandasnya.
Apa yang disampaikan bupati kepada Wapres dan Mendagri, khususnya mengenai rencana pembangunan rumah sakit tipe B, memang sejalan dengan hasil peninjauan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Menko PMK yang berkesempatan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, cukup miris melihat Berau dengan potensi pariwisatanya yang besar, namun fasilitas kesehatannya masih tipe C.
“Miris sekali jika Berau dengan potensi sebesar ini, hanya memiliki RSUD dengan tipe C,” katanya kepada awak media, Selasa (2/11).
Menurut Muhadjir, jika memang lahan rumah sakit yang ada saat ini masih terlalu sempit, dirinya meminta Pemkab segera mencari lahan yang lebih luas dan sesuai standarisasi. Pihaknya pun memastikan dukungannya terhadap rencana pembangunan rumah sakit tipe B di Berau.
"Akan kita tindak lanjuti mengenai rencana Pemkab ini. Nanti akan kita bicarakan lagi, baik itu dari pusat, Kemenkes dan Kemenko PMK, yang bisa menjembatani dengan kementerian atau lembaga terkait," katanya.
"Karena kalau membangun itu nanti pusatnya bukan hanya di Kemenkes, tetapi termasuk dengan kementrian PUPR. Sedangkan mengenai lahan, akan berkoordinasi nanti dengan kementrian lingkungan hidup dan kehutanan," lanjutnya.
Guna mempercepat pembangunan RSUD tipe B, Muhadjir meminta Pemkab Berau secepatnya membereskan penyediaan lahan saja. "Yang penting saya ingin rumah sakit ini (RSUD Abdul Rivai) harus di-upgrade, dinaikkan kelasnya," katanya. (hms/udi)