TANJUNG REDEB - Pemprov Kaltim mengeluarkan surat remai terkait penundaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kaltim di Kabupaten Paser.

Surat yang bernomor 426.22/6543/Dispora.IV tentang Penundaan Popda tahun 2021 ditandatangani Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi pada 24 November lalu.

Salah satu alasannya, tidak ada dana alokasi untuk Popda tahun 2021 dari Pemprov Kaltim. Sehingga pelaksanaannya disarankan ditunda tahun 2022 mendatang dengan Kabupaten Paser tetap menjadi tuan rumah pelaksana.

Kepala Dispora Berau, Amiruddin mengatakan, penundaan Popda tersebut memang sudah terdengar beberapa waktu lalu, karena anggaran yang tidak ada. Popda sendiri, sejatinya akan dihelat pada 20-27 November 2021.

“Kami tetap mengikuti arahan dari Pemprov Kaltim. Terkait penundaan ini, semua cabor juga sudah tahu,” katanya kepada awak media ini, kemarin (25/11).

Namun dirinya tetap meminta seluruh cabor mengikuti Popda, dapat terus melatih atlet-atletnya untuk tetap konsisten sebagai persiapan Popda tahun depan.

“Latihan harus tetap dilakukan, jangan sampai menurun. Apalagi ini sudah menjelang akhir tahun, tentu persiapan harus lebih matang, agar mampu meraih prestasi maksimal,” jelasnya.

Setidaknya, ada 121 atlet pelajar dari 15 cabor, 10 official dan 28 orang pelatih yang dikirim Dispora ke Paser mewakili kontingen Berau. Adapun 15 cabor yang akan diikuti Berau, yakni bulutangkis, dayung, atletik, bola voli, gulat, karate, panahan, pencak silat, judo, kempo, taekwondo, tenis meja, basket, tinju, dan Menembak.

Terpisah, pelatih tinju Berau, La Ode Tani mengaku sudah mengetahui penundaan Popda itu. Namun, dirinya mengaku dengan diundurnya Popda tersebut, memberikan banyak waktu bagi atletnya untuk mematangkan latihan. apalagi tinju merupakan olahraga keras, dan banyak menguras fisik.

“Kalau dibilang kecewa, memang ada. Tapi kita tetap harus realistis juga. Saya kira ini bagus untuk memberikan waktu lebih banyak untuk atlet-atlet latihan. Apalagi kita juga punya target di Popda nanti,” tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pasi) Berau, Saharuddin yang juga mengaku cukup menyayangkan Popda harus diundur lagi. Karena persiapan atlet untuk ajang tersebut sudah cukup matang.

"Sedikit kecewa sebenarnya. Tetapi hal itu juga cukup baik bagi atlet kita untuk bisa bersiap lebih maksimal lagi. Karena dengan ditundanya ajang itu tentu kita akan lebih mempersiapkan lagi fisik atlet, misalnya waktu capaian atlet belum mencapai limit, sehingga bisa mengejar waktu limit agar bisa masuk," jelas Sahar.

Kekecewaan yang sama juga diakui cabor pencak silat. Karena kata pelatih Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Berau, Heriyanto, atletnya sudah dipersiapkan sejak 2019 lalu. Terlebih atlet juga dinilai sudah sangat siap. Bahkan saat ini masih tengah menjalani program latihan pra kompetisi.

"Namanya cabor kami akan tetap giat berlatih. Hanya mengubah program latihan dan membenahi kembali psikologi atlet yang batal bertanding," tutur Heri-sapaan akrabnya.

Sementara bagi Ketua Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Berau, Guruh Surya Putra menerangkan, pihaknya sudah melakukan penjaring  atlet untuk diturunkan di ajang Popda nanti. Tapi dengan mundurnya kembali  jadwal pertandingan tersebut, persiapan akan tetap dilanjutkan.

"Pematangan latihan juga dipastikan akan jalan terus untuk atlet-atlet, sambil menunggu event yang nantinya bisa kami ikuti,” tegas Guruh.

Kendati demikian, sejumlah ajang penting bagi cabor dan atlet akan dilaksanakan di tahun 2022 mendatang. Selain Popda, tentu saja ajang terbesar di Kaltim yakni Pekan Olahraga Provinsi (Porporv) dan Kualifikasi Porprov juga dipastikan dihelat. (mar/arp)