TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Gamalis, melakukan Infeksi mendadak (Sidak) di beberapa distributor sembako hingga ke Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD). Dalam pantauannya di lapangan, dirinya menemukan beberapa kebutuhan yang mengalami kenaikan harga.
Menurut keterangan salah satu distributor, kenaikan harga sembako terjadi salah satunya akibat langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Dimana kendaraan yang melakukan distribusi barang ke sejumlah wilayah di Kabupaten Berau susah mendapatkan solar.
Menanggapi kondisi itu, Gamalis mengaku, bersama bupati, dalam waktu dekat akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk membahas ketersediaan BBM jenis solar. Menurutnya, persoalan ini memang perlu diperhatikan juga. “Ini kadang-kadang mereka (kendaraan distribusi, Red) harus ikut antre BBM. Sehingga dapat menjadi kendala keterlambatan. Belum lagi saat mereka sudah mengantre ternyata BBM sudah habis. Ini menyebabkan mereka tidak jalan,” jelasnya.
Untuk itu, Gamalis memberi masukan agar distributor bersurat kepada bupati, memerintahkan instansi tekait untuk mengupayakan mendapatkan BBM dengan mudah atau diprioritaskan bagi pengusaha jasa angkutan kebutuhan pokok masyarakat
“Jadi ada kemudahan bagi mereka mendapatkan BBM untuk keperluan angkutan barang," jelasnya.
Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna Persetujuan penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2022 Jumat (27/11) malam lalu, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga pernah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memperhatikan masyarakat wilayah pesisir.
Kata Anggota Komisi III DPRD Berau, Suriadi Marzuki, saat ini masyarakat di wilayah pesisir kerap kesulitan untuk melaut karena sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
“Banyak masyarakat yang notabenenya sebagai nelayan di daerah pesisir Berau ini membutuhkan perhatian, mereka banyak mengeluh soal BBM,” ujarnya.
Kelangkaan itu tentu disebutnya sangat memengaruhi perekonomian masyarakat. “Masyarakat tidak bisa mencari makan karena sering terjadi kelangkaan solar di sana (kawasan pesisir, red). Itu yang saat ini menjadi keluhan masyarakat,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya menekankan agar Pemkab Berau dalam hal ini bupati Berau dapat turun langsung ke lapangan, dan melihat keadaan di wilayah tersebut.
“Coba langsung turun ke lapangan dan melihat masyarakat saat solar langka. Saya berharap agar bupati bisa mengambil sikap,” tandasnya. (aky/har)