TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau bersama DPRD memang telah menyepakati menyisihkan anggaran Rp 100 juta dalam tiga tahun kedepan untuk pembangunan rumah sakit tipe B.

Namun nilai itu disebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (DPUPR) Taupan Madjid, belum cukup untuk menuntaskan pembangunannya.

Dijelaskannya, dalam tiga tahun itu hanya ada sekira tujuh kegiatan fisik yang akan dilakukan. Di antaranya, persiapan K3, pemagaran, direksi dan penunjangnya, pematangan lahan, pembangunan gedung A yang terdiri dari ruang farmasi, politeknik, administrasi, gedung B terdiri dari ruang MCU, konseling, dan hemodialisa, serta gedung C terdiri dari ruang IGD, ICU, ICCU, CSS, dan IBD, dan gedung E untuk ruang Irna.

Masih terdapat beberapa item lain yang belum bisa terakomodir dari anggaran tersebut seperti pembangunan gedung H yang terdiri dari ruang instalasi gizi dan dapur, gedung K merupakan instalasi jenazah, gedung N dan P ruang untuk trafo, genset, incinerator, TPS, IPRSR, GWT.

Kemudian gedung Z ruang sentral gas medis, blower, pompa transfer, site development Landscape, jalan, parkir, hingga penyambungan listrik, air, serta telepon.

Untuk pembangunan itu kata Taupan, masih dibutuhkan Rp 300 juta lagi. Untuk itu, dalam kunjungan kerja Gubernur Kaltim Isran Noor ke Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau- Taupan turut memaparkan rencana pembangunan RS tersebut, sekaligus meminta adanya tambahan dana dari pemerintah provinsi.

Namun disebutnya juga, dalam perencanaan tersebut pihaknya masih akan kembali mereview berapa kemampuan Pemkab Berau dalam menyediakan anggaran pada pembangunan tahap pertama nanti.

“Tapi ini akan di review ulang juga Pemkab Berau mampunya berapa. Tentu dalam prosesnya juga membutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi. karena anggarannya juga besar," katanya.

Menurutnya pembangunan rumah sakit tersebut dipastikan akan sangat representatif, mengingat anggaran yang digunakan juga tidak sedikit. Bahkan, rumah sakit juga nantinya dapat menampung paling sedikit 200 tempat tidur.

“Yang jelas, pembangunan rumah sakit ini representatif untuk menuju tipe B,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor, menilai rencana pembangunan rumah sakit tipe B ini memang cukup spektakuler dari rencana dana yang diperlukan sebesar Rp 600 miliar.

"Kita pikirkan sama-sama, bagaimana itu (rencana pembangunan RS, red) bisa jalan. Bisa menggunakan dana yang ada di Pemkab Berau maupun provinsi, dan juga bisa berkolaborasi dengan para pihak donatur atau perusahaan-perusahaan swasta," tutur Isran. (mar/sam)