TANJUNG REDEB - Salah satu atlet dari cabang olahraga selam Berau, Zakyanshah Trisna Al Fanor mampu menyapu bersih 8 nomor yang diikutinya dengan raihan 8 medali emas di Kejurprov Kaltim Selam Nomor Kolam, yang telah berakhir (20/12), di Samarinda.

Ketua Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Berau, Teddy Nanang Abay mengatakan, atletnya itu berhasil melampaui target 6 medali emas yang dicanangkan sebelumnya. Dari 8 nomor yang diikutinya, berhasil bawa pulang 8 medali emas. "Program jangka panjang selam itu sudah kita canangkan sejak persiapan Porprov," ujarnya.

"Alhamdulillah Zaky bisa tampil maksimal dan mampu memberikan prestasi terbaiknya," lanjutnya.

Seluruh nomor yang diikuti Zaky  berdasarkan kelompok umur, yang mana juga akan dipertandingkan di Porprov 2022. Sehingga nomor-nomor andalan Zaky ini akan berusaha dipertahankan untuk dipertandingkan di Porprov.

"Karena kita tuan rumah. Karena potensi medali," katanya.

Zaky sendiri bersekolah dan berlatih di Surabaya. Di sana ia dilatih oleh pelatih profesional di klub marinir Surabaya. Dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan, karena memang nomor kolam ini sulit di Kaltim.

"Maka di Surabaya lah yang paling cocok daripada di Jakarta. Karena Surabaya itu central-nya olahraga bahari yang banyak sekali kegiatan lomba digelar skala nasional," jelasnya. Zaky sendiri sempat mengikuti Kejurnas di Jatim dengan raihan medali perunggu. Kemudian mengikuti kejurprov selam nomor kolam.

Sebenarnya diakui Teddy, sudah ada tiga atlet yang dipersiapkan untuk memperkuat cabor selam Berau. Ke depan zaky akan tetap menjalankan latihan di Surabaya. Untuk mempertahankan bukanya hanya pada prestasinya, tetapi teknik taktik dan kebugarannya. Jadi zaky juga akan diikutkan dalam setiap event tingkat  nasional. Untuk mempertahankan rankingnya.

"Kejurnas di Bali awal tahun nanti Zaky  masih dipercaya memperkuat Berau," terangnya.

Diakui Teddy, sementara ini masih satu atlet yang diandalkan, dua lainnya menyusul. Dipilih berlatih di luar Berau juga karena minimnya pelatih di Berau, meski punya fasilitas lengkap. Tapi impiannya ke depannya ingin semua dipusatkan di Berau. Baik layar dan selam.

"Sementara masih penjajakan untuk membangun model pelatihan selam yang memang berbeda model dengan layar," bebernya.

Selam itu menurutnya tidak bisa membina atlet usia dini. Karena kalau nomor OBA usia atlet harus di atas 14-15 tahun. Sementara kalau di cabor layar di usia 6 tahun sudah bisa dibina jadi atlet. Kalau selam itu tidak mudah. Maka itulah  pertimbangan pengrus menggunakan jasa  pelatih luar daerah.

"Yang harapannya bisa membantu mematangkan atlet Berau untuk capai target-target tertentu," tuturnya. (mar/arp)