TANJUNG REDEB – Pada malam pergantian tahun, beberapa hari lalu, sebagian besar wilayah Kampung Eka Sapta, Kecamatan Talisayan, terendam banjir. Ketinggian banjir mencapai kurang lebih satu meter. Banjir tersebut menyebabkan rumah dan ladang warga terendam.

Menurut Kepala Kampung Eka Sapta, Samsul, yang dikonfirmasi kemarin (4/1), dalam 10 tahun terakhir, baru kali ini kampungnya terendam banjir parah. Hingga menyebabkan beberapa warga gagal panen. 

“Ini yang terparah, biasanya hanya di aliran anak sungai saja, ini naik ke darat,” katanya.

Ia melanjutkan, akibat dari banjir ini, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Karena selain merendam ladang, banjir juga merendam rumah warga. Samsul mengatakan, memang hanya sehari semalam banjir besarnya, dan saat ini sudah berangsur surut. Tapi naiknya air ini membuat warga panik, karena sebelumnya meskipun hujan deras, tidak ada air naik sampai ke darat.

“Penyebabnya karena intensitas hujan yang cukup tinggi di kawasan sini. Sehingga air dari aliran sungai naik ke darat,” jelasnya.

Samsul melanjutkan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, sudah melakukan peninjauan ke lokasi. 

“Jadi kami juga kaget dengan kejadian ini. Karena sudah hampir sepuluh tahun di Kampung Eka Sapta nggak pernah kejadian seperti ini,” ucapnya.

Samsul menambahkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena kejadian di luar prediksi pihak kampung. Ia menuturkan, saat ini warga kampung masih siaga, mengingat curah hujan masih cukup tinggi di wilayah tersebut.

“Kita lebih mensiagakan warga agar lebih waspada, karena hujan masih sering terjadi,” pungkasnya.(hmd/udi)