TANJUNG REDEB - Dinas Pendidikan Berau telah menerbitkan surat tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen, sejak Senin (3/1) lalu. Edaran itu diperuntukkan untuk jenjang SD dan SMP. Namun, saat ini masih banyak pelajar di Kabupaten Berau yang belum mendapatkan vaksin, maka pembelajaran dibagi menjadi dua tahap. Yakni empat jam pagi dan empat jam siang.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Murjani, mengatakan bahwa salah satu syarat untuk PTM seperti semula adalah sudah terpenuhinya vaksinasi untuk masyarakat, terutama bagi para pelajar. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bawah saat ini capain vaksinasi untuk lansia di Berau belum menyentuh angka 60 persen, sehingga vaksinasi anak 11 hingga 12 tahun belum dilaksanakan. “Tapi PTM tetap berjalan. Hanya saja jam masuknya bergantian. Tidak bisa dilakukan seperti semula,” ujarnya kepada awak media, beberapa waktu lalu.

Dirinya juga mengakui sudah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Berau untuk melakukan percepatan vaksinasi bagi para lansia, agar pelajar dapat menerima vaksin juga. Dan ia berharap dalam waktu dua bulan ke depan, vaksinasi untuk lansia bisa mencapai 60 persen. “Jika sudah tercapai, maka pelajar juga bisa divaksin semua, sehingga bisa dilaksanakan PTM 100 persen,” ungkap Murjani.

Lanjutnya, sementara ini hanya masalah capaian vaksin bagi lansia yang jadi hambatan dari pelaksanaan PTM di Berau. Selebihnya adalah mengenai Protokol Kesehatan (Prokes) yang harus tetap diprioritaskan. “Jika PTM itu memang harus diterapkan di tengah pandemi saat ini, karena itu memang sudah menjadi syarat utama,” jelasnya.

Ia mengakui masih ada beberapa sekolah yang masih belum bisa menerapkan PTM seperti yang ditetapkan saat ini. Sebab masih belum melengkapi persayaratan yang diberikan dari pihak Disdik untuk sekolah tersebut. “Dari 166 SD di Berau, sudah 122 SD yang melakukan PTM, sedangkan dari 66 SMP sudah 64 SMP yang melakukan PTM,” jelasnya.

Murjani berharap semoga capaian vaksin bagi lansia bisa cepat tercapai, agar sekolah dapat PTM penuh 100 persen.

Diwartakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, mengatakan bahwa untuk vaksin anak usia 6 hingga 11 tahun sudah diperbolehkan oleh BPOM dan sangat aman diberikan kepada anak dengan kriteria tersebut. “Jadi sudah ada peraturan untuk vaksinasi anak, dimana yang sudah disampaikan BPOM itu bisa dilakukan dan cukup aman,” ujarnya kepada Berau Post beberapa waktu lalu.

Diakuinya, vaksinasi anak ini bisa dilaksanakan apabila capaian vaksin kelompok lanjut usia (Lansia) mencapai angka 60 persen. Sedangkan untuk saat ini Bumi Batiwakkal -sebuatan Kabupaten Berau- capaian vaksin Lansia masih di angka 53 persen.

“Masih sekitar 650 orang lagi lansia yang belum tervaksin. Ini kami kejar terus dengan mengerahkan seluruh Puskesmas untuk lebih menggiatkan kegiatan vaksinasi, sehingga kita bisa masuk ke vaksin anak,” ujar Iswahyudi.

Dirinya tidak bisa memastikan kapan vaksin anak ini dilakukan. Tentunya hal itu menunggu capaian vaksinasi bagi Lansia hingga mencapai 60 persen. “Sampai saat ini kami masih konsisten dalam melaksanakan vaksinasi. Untuk mengoptimalkannya kami harus door to door dan melakukan jemput bola,” katanya. “Kemudian yang bersedia juga sudah didata. Persetujuan keluarganya, itu lebih sulit dari pada kita mencapai total vaksinasi,” sambungnya.

Dengan begitu Iswahyudi juga meminta dukungan masyarakat untuk bisa kooperatif dan mau divaksin demi menjaga herd immunity di Kabupaten Berau. “Jadi jika lansia sudah sampai 60 persen maka anak-anak bisa divaksin juga,” tandasnya (aky/har)