TANJUNG REDEB – Upaya meminimalisasi munculnya genangan air di jalan raya, terus diupayakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau. Untuk itu, Kepala DPUPR Berau Taupan Madjid, meminta masyarakat untuk bersabar, karena pihaknya terus mengupayakan penanganan, dengan melakukan normalisasi drainase maupun pembangunan drainase baru di beberapa ruas jalan.
Taupan menuturkan, penanganan genangan air bisa dilakukan dengan pembangunan drainase pada titik-titik tertentu. Walaupun belum terkoneksi antara saluran primer, sekunder, dan tersier. Dia memastikan penanganan per titik akan dilakukan hingga tuntas. Tapi karena anggaran yang terbatas, membuat pihaknya hanya bisa menangani satu per satu terlebih dahulu. “Kalaupun nanti masih ada genangan di badan jalan, air bisa turun lebih cepat,” jelasnya belum lama ini.
Sementara itu, Kasi Perencanaan Sumber Daya Air, DPUPR Berau, Melly Restian, tahun ini pihaknya merencanakan kelanjutan pembangunan drainase di Jalan Marsma Iswahyudi. Dengan saluran pembuangan berada di tiga titik, yakni di Jalan Cendrawasih, Rajawali, dan Elang. “Anggarannya sekitar Rp 17 miliar dari APBD 2022,” ucapnya.
Dikatakannya, penanganan dimulai dari box culvert di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rinding (SPBU lama), sepanjang 1,2 kilometer. “Ini prioritas, karena perencanaan teknis sudah disusun sejak 2021 lalu,” kata dia.
Sementara untuk pembuangan drainase di depan kantor Badan Usaha Logistik (Bulog) Berau, mengalami sedikit kendala. Sebab proyek yang dikucurkan anggaran tahun lalu itu sudah dua kali gagal lelang. Padahal, pembangunan drainase tersebut seharusnya bisa terkoneksi dengan pembangunan drainase di jalan yang sama tahun ini. “Itu proyek tahun lalu, dibatalkan dan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar dikembalikan ke daerah,” terangnya.
Daerah permukiman padat penduduk menjadi salah satu pertimbangan tidak dilaksanakan lelang ulang yang ketiga tahun lalu. Mengingat sudah di penghujung tahun. Sementara proyek tersebut tidak masuk ke dalam APBD murni 2022. Pihaknya akan mengusulkan anggaran melalui bantuan keuangan (Bankeu) provinsi.
Untuk itu, dirinya berharap, pelaksanaan setiap kegiatan di Kelurahan Rinding bisa berkelanjutan dan dianggarkan sampai tuntas. Sehingga nantinya bisa mengurangi masalah banjir di Kabupaten Berau. “Mudah-mudahan bisa segera diproses agar bisa menangani masalah banjir,” pungkasnya. (aky/udi)