TANJUNG REDEB - Salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Berau yakni pemasangan 1.000 titik WiFi gratis. Program itu mulai direalisasikan tahun ini.
Namun menurut Kepala Bidang Penyelengaraan E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, Rahmatia, pemasangan 1.000 titik WiFi gratis tidak langsung selesai dalam setahun. Tetapi akan dipasang bertahap hingga akhir masa jabatan bupati dan wakil bupati Berau.
Untuk tahun ini, diakui Rahmatia, pihaknya melakukan pemasangan 350 titik WiFi gratis dari rencana 1.000 titik. Karena menurutnya rencana tersebut akan dituntaskan dalam waktu 3 tahun. Tetapi tidak menutup kemungkinan apabila ke depan anggaran mencukupi, tentu saja bisa menyelesaikan program tersebut kurang dari tiga tahun. “Bisa saja selesai dalam satu atau dua tahun apabila anggarannya mencukupi,” jelas Rahmatia, belum la ini.
Selain menjadi rencana Diskominfo, 350 titik wifi ini juga mendapat bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan tamban dan perbankan yang ada di Bumi Batiwakkal -sebuatan Kabupaten Berau. “Seperti yang sudah terpasang 3 titik di Taman Sanggam beberapa waktu lalu merupakan CSR dari PLN, dalam waktu dekat Lapangan Pemuda juga akan mendapatkan giliran pemasangan 10 titik WiFi,” jelasnya.
Untuk pemasangan 350 titik WiFi gratis ini, Rahmatia mengakui akan menelan anggaran kurang lebih Rp 2 miliar. Rahmatia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemasangan WiFi pada daerah yang sudah memiliki jaringan Fiber Optic (FO) seperti di daerah perkotaan dan di ibukota kecamatan. “Kecuali kelay, karena aksesnya yang susah. Serta kampung-kampung daerah pedalaman juga tentunya,” ujarnya.
Rahmatia menyebut, untuk daerah pedalaman kebanyakan belum ada jaringan FO-nya. Yang baru dibangun Telkomsel saat ini, baru dari Tanjung Redeb menuju wilayah pesisir Selatan Berau. "Kecamatan Bidukbiduk sudah ada jaringannya. Sedangkan untuk daerah Kecamatan Kelay dan Kecamatan Segah belum ada. Semoga ke depan bisa terbantu dengan rencana pembangunan tower BTS,” ungkapnya.
Lanjutnya, selain terkendala FO, listrik juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi pihaknya jika memasang WiFi di daerah pedalam. Karena listrik pada daerah tertentu masih banyak mengunakan genset dan panel surya. Bahkan ada yang belum teraliri selama 24 jam. “Selain akses jalan ke lokasi, listrik juga menjadi kendala yang kami hadapi saat ini,” katanya.
Namun Rahmatia berharap program ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana, agar bisa membantu masyarakat Bumi Batiwakkal. (aky/har)