TANJUNG REDEB – Tingginya curah hujan yang terjadi di Kabupaten Berau sejak satu pekan terkahir, membuat beberapa bencana alam terjadi.
Salah satunya longsor yang mengakibatkan Rumah Tahfidz Bina Insan yang berada di Jalan Albina, Tanjung Redeb terbelah.
Pembina Rumah Tahfidz Bina Insan, Lukman Asamarkandi menjelaskan, rusaknya bagian belakang bangunan tersebut akibat pergeseran tanah pada Sabtu (22/1) lalu.
“Sebelumnya hanya bergeser saja, dan tidak lama kemudian kembali bertambah hingga ambruk,” ujarnya kepada Berau Post, Minggu (23/1).
Khawatir kerusakan semakin parah, pengelola Rumah Tahfidz Bina Insan yang berdiri kurang lebih sudah enam bulan, dan saat ini memiliki 44 santri itu memilih untuk mengungsikan para santri lebih dulu.
“Kami tidak mau mengambil risiko, para santri kita ungsikan ke salah satu rumah pembina yang lokasinya lumayan jauh dari lokasi,” katanya.
Hal ini tentu menganggu proses kegiatan belajar-mengajar para santri, terlebih yang mondok di rumah tersebut.
“Jadi kita masih sedang menari cara agar proses belajar bisa tetap berjalan untuk para anak-anak penghapal Alquran ini. Kami masih mencari solusi yang baik,” jelasnya.
Dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk bisa membantu dan mencari solusi agar para santri bisa melanjutkan pembelajaran.
“Bantuan dari Pemkab sangatlah dibutuhkan dalam membantu kami agar kegiatan belajar-mengajar bisa kembali terlaksana," terangnya.
“Semoga apa yang saya katakan ini bisa didengar oleh Pemkab Berau, dan tergerak hatinya untuk membantu meringankan beban yang ada,” tandasnya.(aky/sam)