TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi menyebut capaian vaksinasi untuk anak usia 6–11 tahun baru mencapai 33,62 persen atau 8.655 anak. Padahal pihaknya menargetkan 33 ribu anak sekolah dasar (SD).

Dijelaskannya, kendala yang dihadapi petugas di lapangan adalah stok vaksin yang terbatas. Serta persetujuan dari orangtua dan rasa takut dari anak-anak. “Target kami itu kelar sampai akhir Februari,” katanya. Vaksin yang diberikan merupakan Sinovac.

Saat ini, seluruh stok vaksin yang ada sudah disalurkan ke seluruh PKM (Puskesmas) masing-masing. Sedangkan stok pemerintah kabupaten (pemkab) sudah tidak ada lagi. Sambil memohon penambahan vaksin untuk anak-anak di Kabupaten Berau.

Lanjut Iswahyudi, hingga kini proses vaksin terhadap anak usia SD masih terus berlanjut. Dengan memaksimalkan vaksin yang ada. Sampai kini, juga belum ada keluhan apapun, terkait vaksin anak. “Semua berjalan lancar, kendala dari segi medis, tidak ada,” jelasnya.

Kegiatan vaksinasi anak ini ditargetkan hingga akhir Februari. Sebab, mulai Maret hingga April mendatang akan kembali dilakukan vaksinasi campak pada anak-anak SD. Kedua vaksin ini menurutnya sangat penting. “Kami berusaha melakukan sedini mungkin, sehingga tidak bertabrakan,” terang Iswahyudi.

Terkait syarat vaksinasi anak. Dirinya menyebut secara kesehatan jelas memenuhi syarat. Karena anak-anak jarang tensi tinggi dan komorbid. Terkecuali penyakit tertentu seperti auto imun yang perlu diwaspadai. “Kan sebelum divaksin juga kami lakukan pengecekan kesehatan si anak,” paparnya.

Sebelumnya, Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, saat ini pemerintah terus menggenjot vaksinasi terhadap anak. Dari data yang diperolehnya, untuk hari pertama sekira 2.000 anak sudah divaksin tahap pertama. “Jumlah totalnya yang akan divaksin itu kisaran 33 ribu anak usia 6 hingga 11 tahun,” ujarnya.

Ia memberikan target kepada Dinkes Berau cepat merampungkan kegiatan vaksinasi. Mengingat, pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) sudah mulai diberlakukan. "Terkait permasalahan minimnya vaksin di Berau, kami akan minta kepada Pemerintah Pusat, agar memberikan kuota lebih ke Berau. Agar anak-anak bisa divaksin 100 persen,” ujar Sri Juniarsih.

Dirinya mengingatkan Dinkes rutin melakukan vaksinasi jemput bola. Sehingga masyarakat Berau bisa divaksin 100 persen dan tidak mengacu pada angka standar nasional yakni untuk umum 70 persen dan lansia 60 persen. “Terus genjot vaksinasi, agar Berau bebas dari Covid-19,” ucapnya. (hmd/arp)