TANJUNG REDEB –Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga eceran tertinggi (HET) terbaru untuk minyak goreng yang mulai berlaku pada 1 Februari mendatang. Namun hingga kemarin (29/1), Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau belum menerima surat edaran (SE) terkait HET tersebut.

Seperti diketahui, HET minyak goreng terbaru yang dikeluarkan Kemendag yaitu minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 dan minyak goreng kemasan premium Rp 14 ribu per liternya.

Kepala Diskoperindag Berau, Salim mengatakan, sudah mengetahui aturan tersebut. Namun, pihaknya belum menerima turunan baik dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

“Kami di daerah tidak bisa berbuat banyak, karena belum ada Surat Edaran untuk menerapkan hal tersebut,” ujarnya kepada Berau Post, Sabtu (29/1).

Meski begitu, ia menerangkan akan tetap memantau harga jual minyak goreng di masyarakat. Setelah SE tersebut ada, pihaknya akan segera membagikan dan mensosialisasikannya kepada para pedagang.

Selain itu, penurunan harga minyak goreng di beberapa ritel di Berau, dijelaskannya karena sudah ditetapkan oleh pihak manajemennya. “Manajemennya sudah mengambil keputusan untuk menyamakan harga Rp 14 ribu dan itu sudah dilakukan. Tetapi jika di pasar tradisional kami belum bisa, karena kami tidak memegang SE,” terangnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Berau, Gamalis mengaku sudah sering kali ingin melakukan sidak ke pasar tekait harga minyak goreng. Tetapi, karena belum memiliki SE, maka pihaknya tidak bisa melakukannya.

“Karena memang harus ada aturan yang kuat dari pusat atau pemprov, agar harga minyak bisa disamakan dengan apa yang diminta oleh Kemendag pada 1 Februari nanti,” ungkapnya.

Terkait dengan minyak goreng subsidi sendiri, dirinya juga masih terus memantau seperti apa. Pasalnya, terkahir informasi yang didapatnya minyak goreng subsidi tersebut masih berada di Balikpapan dan belum didistribusikan ke Kabupaten Berau.

“Kami sampai sekarang saja belum mengetahui berapa kuota yang didapat untuk Kabupaten Berau, tetapi yang jelas itu masih akan terus kita pantau agar harga minyak goreng kembali stabil,” tandasnya. (aky/arp)