TANJUNG REDEB – Sebanyak 15 manusia perahu yang sempat dua bulan menghuni Pulau Rabu-Rabu, Kecamatan Pulau Derawan, sudah meninggalkan perairan Bumi Batiwakkal (2/2). Mereka dipulangkan dengan cara diantar hingga ke perairan perbatasan oleh aparat TNI Angkatan Laut, untuk kembali ke kampung halaman mereka di perairan Semporna, Malaysia.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Tanjung Redeb, Misnan, mengatakan perairan Berau memang sering kedatangan manusia perahu. Dari catatan Imigrasi, kedatangan manusia perahu dengan jumlah terbanyak terjadi pada 2014 lalu. Yakni sebanyak 303 orang dewasa dan 367 anak-anak. Sementara di tahun 2018, manusia perahu kembali datang, namun hanya 28 orang. “Ternyata, dari 15 orang manusia perahu yang diamankan kemarin itu, satu di antaranya adalah yang pernah diamankan pada tahun 2014 lalu,” katanya.
Misnan menerangkan, untuk mencegah kembali datangnya manusia perahu sulit dilakukan. Pasalnya, manusia perahu tersebut tidak memiliki tempat tinggal yang tetap di suatu negara. “Mereka ini tinggalnya ya di laut, meski mereka lahir di negara Malaysia, tetap saja mereka itu bukanlah warga Malaysia,” ujarnya kepada awak media, Rabu (2/2).
Karena menurutnya, manusia perahu ini beranak-piank di kapal yang mereka jadikan sebagai tempat tinggal. Bahkan, melahirkan sekalipun hanya dibantu keluarga yang ada di kapal tersebut. “Sekarang (kemarin, red) sudah kita bawa ke perbatasan, nanti suatu saat mereka akan kembali terdampar karena kehidupan mereka memang seperti itu,” katanya.
Dijelaskannya, manusia perahu ‘bertualang’ hanya mencari makan untuk kehidupannya sehari-hari. Hal itu belum termasuk dalam pelanggaran keimigrasian. Sehingga sulit ditindak. Sebab jika diambil tindakan deportasi, harus mengacu pada aturan, salah satunya dengan menghubungi kedutaan di negara asal mereka. Sedangkan manusia perahu ini tidak memiliki identias. “Jadi kita susah juga mau dideportasi ke mana,” ungkapnya.
Sebelumnya, perairan Berau kembali kedatangan tamu. Manusia perahu, menjadi tamu yang tak asing bagi masyarakat Bajau yang menghuni wilayah perairan Bumi Batiwakkal.
Senin (31/1) lalu, sebanyak 15 orang manusia perahu diamankan personel TNI Angkatan Laut, Pos Tanjung Batu, untuk merapat ke perairan Tanjung Batu. Belasan manusia perahu tersebut ditemukan di Pulau Rabu-Rabu, pulau yang tak berpenghuni di Kecamatan Pulau Derawan.
Dari pantauan Berau Post, 15 manusia perahu itu terdiri dari empat orang dewasa, tiga remaja, dan delapan anak-anak dengan kisaran usia 1-12 tahun. Keluarga manusia perahu tersebut, diinformasikan sudah berada di Pulau Rabu-Rabu sejak dua bulan lalu. (aky/udi)