TANJUNG REDEB - Anggaran untuk pembangunan sarana pendukung gedung Bahampas dan Sport Hall, tak juga ada kepastian. Padahal pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kalimantan Timur, sudah diagendakan November tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau Taupan Madjid mengatakan, kebutuhan anggaran untuk membangun gedung bahampas (beladiri) dan sport hall tersebut, setidaknya memerlukan dana sebesar Rp 40 miliar. Pihaknya pun tetap berusaha melakukan upaya pembenahan sarana dan prasaranan yang diperlukan.
"Untuk pelaksanaan pembangunannya membutuhkan minimal waktu 6 bulan, itupun benar-benar harus diawasi ketat." ujarnya. Diakuinya, karena Porprov VII Kaltim akan dihelat sembilan bulan lagi, namun kepastian anggaran kedua bangunan venue itu hingga kini belum ada kejelasan. Taupan menyebutnya terancam gagal dibangun, karena masih terkendala dana.
Belum lagi katanya, untuk melakukan pelelangan saja mungkin akan memakan waktu sekitar dua bulan. Jadi menurutnya jika kejelasan anggaran dari provinsi lambat realisasinya, dipastikan waktu untuk pembangunan venue bahampas dan sport hall juga akan jadi masalah.
"Andai ada kejelasan, Januari sebenarnya sudah bisa dilelang. Tetapi saat ini sudah masuk Februari dan belum ada kejelasan anggaran dari provinsi," terangnya.
Kedua bangunan tersebut saat ini sudah diupayakan oleh pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Pasalnya gedung bahampas dan sport hall juga dianggap penting, karena merupakan fasilitas yang akan mempertandingkan banyak cabang olahraga (Cabor).
“Karena sebagian cabor, terutama yang harus bermain indoor akan bertanding di sana,” katanya.
Menurutnya, selain dianggap penting, gedung bahambas dan sport hall juga mempunyai nilai lebih untuk pelaksanaan Porprov nanti. Kendati begitu, pihak Pemkab dan KONI Berau sedang mengusahakan pengadaan gedung tersebut, dengan berkoordinasi kembali ke provinsi untuk kepastian anggarannya.
"Jika nanti anggaran dari Pemprov sudah turun, pasti langsung kami kerjakan dua bangunan itu,” tegasnya.
Disebutnya, gedung sport hall tersebut rencananya akan mempertandingkan cabor yang berlaga secara indoor seperti basket, korfball, tenis meja, dan sejenisnya. Kemudian, untuk gedung bahampas sendiri digunakan oleh hampir seluruh cabang olahraga bela diri.
Sementara itu, Asisten III Setkab Berau Maulidiyah yang juga Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Berau, mengakui bahwa di BPKD Provinsi tersedia anggaran di APBD 2022 sebesar Rp 50 miliar untuk porprov. Tapi penggunaannya ada di Provinsi Kaltim. "Untuk Bankeu sendiri sampai hari ini tidak ada kejelasan apapun," ungkap Maulidiyah.
Kemudian, Wakil Ketua II Panitia Besar (PB) Porprov, La Ode Ilyas, menyampaikan bahwa tim PB Porprov sudah melakukan inventarisasi terkait kebutuhan sarpras. Pada Rakerprov Januari 2022 lalu, dari informasi yang diterimanya bahwa ada anggaran dititipkan untuk Porprov sebesar Rp 15 miliar. Sehingga perlu dipastikan bahwa anggaran itu sudah termasuk dalam anggaran pelaksanaan porprov Rp 25 miliar seperti yang disebutkan oleh Gubernur Kaltim, atau di luar dari itu.
"Tetapi menurut hitungan kita, dengan dana sebesar Rp 25 miliar sudah cukup untuk melaksanakan Porprov VII ini," kata La Ode. (mar/udi)