TANJUNG REDEB – Curah hujan yang tinggi sejak sepekan terakhir ini mengakibatkan beberapa ruas jalan di wilayah perkotaan tergenang akibat kurang optimalnya drainase yang ada. Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga, meminta pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait menyikapi persoalan ini.
Dikatakannya, dirinya tak henti-hentinya meminta OPD terkait untuk melakukan evaluasi wilayah yang rawan genangan akibat drainse yang kurang optimal. “Sejak belum musim hujan seperti saat ini saya sudah meminta DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) untuk membenahi drainse. Jika terjadi hujan seperti ini, kita tidak lagi ribut karena genangan air,” ujarnya kepada awak media, (7/2).
Maka dari itu, dirinya meminta kepada DPUPR untuk mengatasi genangan yang terjadi untuk sementara waktu. Bahkan ia menyarankan agar DPUPR menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) agar bisa mengatasi genangan yang terjadi di wilayah perkotaan.
“Turunkan TRC untuk penangan jangka pendeknya, dan ke depan saya meminta ini menjadi evaluasi untuk pembenahan,” tegas Saga.
Diakuinya, sebagai wakil rakyat, persoalan genangan tidak luput dari keluhan-keluhan masyarakat. Mulai melalui media sosial hingga disampaikan langsung selalu mengeluhkan terjadinya genangan air. “Yang sering menjadi keluhan yakni di Jalan Kedaung, Kelurahan Sei Bedungun. Itu selalu menjadi keluhan. Makanya saya minta bisa menjadi perhatian agar tidak ada lagi keluhan dari masyarakat,” pintanya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sepekan terakhir mengakibatkan beberapa ruas jalan di Kabupaten Berau terendam.
Keadaan itupun mendapat perhatian langsung dari Bupati Berau, Sri Juniarsih yang meminta Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk turun tangan. Usai melakukan peninjauan di beberapa titik jalan, seperti Jalan Kedaung, Kelurahan Sei Bedungun, Bupati Sri Juniarsih menerangkan bahwa beberapa titik yang terendam di wilayah Tanjung Redeb itu perlu ada keseriusan.
Dengan begitu, dirinya mengutus TRC agar dapat menanggulangi kondisi tersebut. Sehingga debit air tidak sampai ke rumah masyarakat.
"TRC lebih paham dalam menanggulangi permasalahan seperti ini. Jika pengerjaan permanen itu nanti kita anggarkan. Tetapi untuk saat ini kita turunkan TRC terlebih dahulu,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata menjelaskan, banjir adalah penomena alam tahunan. Kondisi ini juga dipengaruhi terus berkembangnya kawasan permukiman dan banyak lahan yang dibuka otomatis efek negatifnya adalah banjir.
“Masalah banjir ini bukan kali pertama terjadi, tetapi kami meminimalisasi agar kejadian tersebut tidak parah dan mengurani debit air banjir tersebut,” katanya.
Dengan turun ke lapangan, menurutnya maka ke depan beberapa titik yang sudah ditinjau seperti Jalan Kedaung, Jalan Prapatan II, dan Gang Ketapi bisa segera ditangani. “Saat ini memang sedang musim hujan, dengan waktu yang sangat lama sehingga drainse sudah tidak bisa menampung debit air. Sehingga terjadi genangan di jalan,” imbuhnya.
Karena itu, sesuai instruksi Bupati Sri Juniarsih, DPUPR akan menurunkan TRC untuk membereskan hal tersebut. Namun bukan kegiatan permanen hanya sebatas penanggulangan sementara. “Pengerjaan permanen akan segera dianggarkan. Intinya jika masih ada genangan, berarti kami masih punya pekerjaan rumah (PR),” tandasnya. (aky/har)