TANJUNG REDEB – Kepala Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau,Tekad Sumardi, mengingatkan agar warga untuk selalu berhati-hati dalam melakukan perjalanan, khususnya di laut. Hal itu diutarakannya, karena saat ini tengah memasuki puncak La Nina.
Dijelaskannya, La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut Samudera Pasifik bagian tengah menurun. Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.
Tidak hanya pihaknya, pusat iklim dunia juga mendeteksi adanya penurunan suhu laut. Sehingga, diprediksi La Nina akan terjadi hingga level moderat pada Februari, dan puncaknya diprediksi pada Januari-Februari 2022.
Disebutnya, pada fenomena La Nina tahun lalu fenoma, mengakibatkan peningkatan curah hujan dari 20 persen hingga 70 persen di atas normal.
“Curah hujan pastinya meningkat. Bisa saja terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor, begitu juga puting beliung,” katanya diwawancara (8/2).
Dia menyebut adanya La Nina moderat aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis Madden Julian Oscillation (MJO) didukung oleh temperatur permukaan laut, pola angin permukaan, dan labilitas skala lokal, ikut mendukung terjadinya curah hujan ekstrem di suatu daerah dan menjadi faktor penting menyebabkan banjir.
“Untuk itu, kami mengimbau teman-teman nelayan untuk mengurangi aktivitas di laut dulu. Karena berpengaruh juga ke ombak dan angin kencang,” paparnya. (hmd/sam)