TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK melaksanakan reses di Kelurahan Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb, kemarin (21/2). Dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat, mantan bupati Berau dua periode inipun mendengarkan berbagai keluhan dari masyarakat setempat.
Dalam reses yang dimulai sekira pukul 10.00 Wita ini, tak seperti biasanya bagi Makmur. Sebab, ia tak melihat keberadaan Lurah Bedungun. Padahal, keberadaan pimpinan wilayah Kelurahan Bedungun itu dirasa penting, karena bisa menyampaikan pelbagai aspirasi dari warganya.
“Saya paham, ini masa pandemi. Tapi seharusnya lurah bisa hadir. Tidak lama, hanya 30 menit. Dan bisa menyampaikan apa yang menjadi keluhan warga,” ucapnya di hadapan warga yang hadir.
Ia menjelaskan, kegiatan reses ini tak berkaitan dengan politik. Melainkan sebuah kewajiban bagi seorang anggota legislatif, untuk mendengar secara langsung dan berusaha memperjuangkan apa yang menjadi keluhan warga dari dapil-nya.
“Kehadiran saya bukan politik. Tapi menyerap aspirasi masyarakat. Status saya memang Ketua DPRD, dan ini murni bukan politik,” tegasnya.
Meski Berau saat ini di tengah ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19. Makmur tetap berusaha menyempatkan hadir bertemu masyarakat. Hanya saja, waktu pertemuan yang harus dipangkas menjadi 30 menit. Karena tidak ingin melanggar peraturan dari pemerintah.
Dalam kesempatan itu, politisi Golkar ini sempat menyinggung soal tanggung jawab pemimpin terhadap masyarakatnya. Bukan hanya mementingkan pencitraan."Saya akan berupaya semaksimal mungkin bagaimana menemui masyarakat. Rasa tanggung jawab moral juga harus ada pada pejabat di Berau,” ungkapnya.
Baginya, membangun daerah tidak hanya dilakukan seorang diri. Tapi dimulai dengan silaturahmi. “Saya reses ini jelas serap aspirasi. Bukan karena poltik. Anggota DPRD itu milik masyarakat. Jangan takut untuk datang dan bersilaturahmi. Ini tidak ada kaitannya dengan politik. Ini menyedihkan. Lurah saja tidak berani datang,” ucapnya.
Apalagi, ia mengaku sempat melihat cuplikan video bupati Berau Sri Juniarsih yang menyebut ‘pelayanan air bersih dari Perumda Air Minum Batiwakkal saat ini jauh lebih maksimal dibandingkan yang dulu’. Sehingga ia merasa kecewa ketika melihat hal tersebut.
“Jangan kesalahan orang disampaikan di forum, apalagi orangnya sudah meninggal. Saya keberatan pemimpin sifatnya seperti itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Makmur mengatakan, selama ini ia tidak pernah membanggakan prestasi dirinya. Meskipun lebih dari 10 tahun menjadi wakil bupati dan 10 tahun menjadi bupati Berau. Prestasi yang didapat bukan karena dirinya, melainkan karena masyarakat Berau yang terus mendukungnya.
“Jangan mudah percaya pemimpin yang sering pencitraan. Terakhir pesan saya. Mari bersama dan bersatu. Bangun Berau,” ajaknya.
Reses yang tidak berlangsung lama tersebut, ditutup karena tidak ada pertanyaan dari warga. Namun warga berjanji akan mengirim surat dan permohonan bantuan melalui pesan singkat atau pun surat yang disampaikan melalui RT.(hmd/arp)