TANJUNG REDEB - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau memastikan melakukan perbaikan dan pengadaan alat berat sebagai inventaris di UPT Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bujangga tahun ini.

Pejabat Fungsional Sub Koordinator Pengelolaan Sampah DLHK Berau, Helmi mengatakan, alat berat berupa bulldozer yang sempat tidak beroperasi kini sudah dalam tahap perbaikan di bengkel. "Perbaikan alat itu dianggarkan sebesar Rp 200 juta lebih," ujarnya, kemarin (21/2)
Sebelumnya, alat berat yang berfungsi meratakan sampah mengalami kerusakan copot ban dan perlu dilakukan penggantian spare part. "Alat berat yang dimiliki di TPA Bujangga total ada 4 unit berupa ekskavator (mesin pengeruk) dan bulldozer. Tetapi sekarang ini hanya satu ekskavator saja yang beroperasi," ujarnya.
"Tapi satu alat bulldozer kita sedang diperbaiki, dan sisanya juga ditargetkan tahun ini," imbuhnya.
Dijelaskannya, tahun ini pihaknya sudah mengusulkan pengadaan untuk bulldozer baru senilai Rp 4 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Menurutnya, perbaikan dan pengadaan bulldozer memang sangatlah penting. Mengingat, petugas kebersihan selalu mengangkut sampah hinggga 70 ton setiap harinya.
"Apalagi melihat kondisi TPA Bujangga yang juga sudah overload. Rata-rata sampah berasal dari 4 kecamatan terdekat, yakni Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Teluk Bayur," bebernya.
Diakuinya, sebenarnya sampah itu berasal dari taman-taman kota. Sementara alat yang beroperasi di TPA Bujangga ini hanya satu ekskavator saja, sehingga membuat pihaknya cukup kesulitan juga untuk mendorong sampah-sampah yang masuk. Tapi saat ini DLHK Berau sudah berupaya mencanangkan program pemilahan sampah melalui 3 R (Reuse, Recycle, Reduce).
"Tahapnya segera disosialisasikan kembali kepada masyarakat, agar dapat mendaur ulang sampah yang masih bisa terpakai," tegasnya.
Kendati demikian, Helmi berharap, melalui revitalisasi dan penambahan alat berat ini pengolahan sampah di TPA Bujangga dapat tertata dan dikelola, sehingga tidak terjadi penumpukan. "Tapi supaya sampah bisa tetap terkelola dengan baik, kita hanya bisa memaksimalkan alat berat yang ada," tutupnya.(mar/har)