TANJUNG REDEB – Masyarakat Kabupaten Berau mengeluhkan susahnya menukar tabung LPG tiga kilogram di pasaran. Sehingga saat ada truk distribusi tabung yang datang ke pangkalan, langsung diserbu masyarakat.

Salah satunya adalah Nusrsilah, ia mengaku selama dua hari terakhir tidak bisa masak dan terpaksa membeli nasi bungkus untuk makan keluarga, karena kehabisan gas.

“Di mana-mana kosong. Terus terang, di Kecamatan Sambaliung ada tetapi harganya Rp 40 ribu, tidak saya beli karena tidak punya uang, anak saya empat,” jelasnya sambil menunggu giliran mendapatkan LPG.

Sementara itu, sopir truk distributor gas LPG, Wahyu Eko, menyebutkan keterlambatan distribus terjadi karena tertahan di perjalanan. Hal itu disebabkan banjir yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur, yang memutus jalur distribusi menuju Kabupaten Berau.

“Saya sudah tertahan di perjalanan sejak Sabtu (19/3) dan baru bisa lewat hari Selasa (22/3). Hari ini datang satu truk, kemungkinan lusa akan kembali tiba tiga truk, dan dalam waktu dekat semoga jalur ditribusi kembali lancar,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setkab Berau, Kamaruddin, memastikan stok tabung gas LPG masih normal. Namun terjadi kendala saat pendistribusian, sehingga menyebabkan kelangkaan di Bumi Batiwakkal. Informasi dari pihak Pertamina, akan ada tambahan kuota LPG untuk Berau pada bulan suci Ramadan dan Idulfitri nanti.

“Dari kuota normal akan ada penambahan sebanyak 1 persen untuk persiapan Ramadan hingga Idufitri,” jelasnya, Kamis (24/3).

Ia memastikan, dalam tiga hari kondisi akan kembali normal, sebab agen di beberapa kecamatan, seperti di Tanjung Redeb, Segah, hingga daerah pesisir telah melaporkan masuknya stok gas LPG.

 “Stok sudah mulai berdatangan,” pungkasnya. (hmd/udi)