TANJUNG REDEB -  Setelah sebelumnya mendatangi Jobber Berau untuk memastikan distribusi BBM. Ketua DPRD Berau, Madri Pani bersama Kepala Bagian Perekonomian, Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau, Kamaruddin kembali mengunjungi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau, kemarin (1/4).

Kunjungan kali ini masih sama seperti sebelumnya, yakni dalam rangka persiapan menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah.

Disampaikan Madri Pani, kedatangan pihaknya ini merupakan salah satu langkah mengantisipasi kelangkaan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging beku. 

"Kita ingin memastikan apakah beras kita cukup. Gula gimana begitu juga dengan minyak goreng," katanya kepada awak media ini.

Sebab, selama Ramadhan, dirinya tidak ingin masyarakat Berau kembali menjadi korban, atas kelangkaan bahan pokok. Sehingga sudah semestinya menjelang Ramadhan, sudah harus dipastikan kebutuhan masyarakat terjamin.

"Tadi Kepala Perum Bulog mengatakan untuk beras aman, gula akan datang lagi. Begitu juga untuk minyak goreng," tuturnya.

Mantan Kepala Kampung Gurimbang ini menekankan agar Bulog bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Berau. Khususnya dalam pelaksanaan ibadah puasa nantinya, yang mana masyarakat tidak harus mengantre untuk mendapatkan kebutuhan pokok. "Jangan ada lagi lah masyarakat mengantre, " tegasnya.

Sementara itu, Kepala Perum Badan Urusan Logistik  (Bulog) Berau, Apriansyah mengatakan, stok beras yang tersedia di Bulog saat ini berjumlah 400 ton. Dengan asumsi rerata kebutuhan konsumsi dalam sebulan mencapai 100 ton, maka stok yang ada mampu bertahan hingga empat bulan ke depan.

“Untuk beras belum ada rencana untuk penambahan,” ucapnya.

Sementara, untuk menopang kebutuhan gula, saat ini masih terdapat sekira enam ton dan diperkirakan sanggup bertahan hingga pasca hari raya Idulfitri. Kemudian pada pertengahan Ramadhan nanti akan tiba sebanyak 100 ton gula pasir lagi.

“Daging dalam dua minggu ke depan kita rencanakan datang stok baru lagi, karena stok yang ada saat ini hanya cukup untuk dua minggu. Tidak bisa juga kita stok terlalu banyak, selain karena lemari pendingin yang hanya ada satu unit, kita juga mengutamakan untuk menjaga kualitas,” jelasnnya.

Ia menambahkan, saat ini tidak ada stok minyak goreng yang tersedia di Perum Bulog. Sebab, Perum Bulog bukanlah produsen minyak goreng. Adapun merek minyak goreng yang dikeluarkan oleh Bulog, itu hanya sebatas merek dan masih mengandalkan produsen dalam memproduksi minyak goreng.

“Kita hanya punya sebatas merek saja, sedangkan kita tidak punya bahan baku ataupun pabrik pengolahan, makanya ketika bahan baku yang ada di produsen kosong, Perum Bulog tidak bisa produksi juga,” pungkasnya.(hmd/arp)