TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau anggarkan program Beasiswa Berau Cerdas Tahun 2022 sebesar Rp 6 Miliar. Hal itu diutarakan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Berau, Sapri, Jumat (1/4).

Katanya, Beasiswa Berau Cerdas terebut tahun ini kembali dibuka yang diperuntukkan bagi putra dan putri daerah yang menjalani pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dan Kuliah, baik itu tingkatan D2, D3 maupun S1.

"Untuk tahun ini juga mengalami kenaikan besaran beasiswa yang akan diberikan untuk setiap jenjang pendidikan," ujarnya.

Diakuinya, Beasiswa Berau Cerdas dibagi menjadi dua kategori. Yaitu beasiswa tidak mampu dan beasiswa berprestasi. Pemberian beasiswa ialah untuk membantu putra dan putri daerah yang kurang mampu dan berprestasi, agar mereka bisa terus melanjutkan pendidikan mereka.

“Prioritas utama kami adalah yang tidak mampu. Setelah semua terdata baru selanjutnya memilih lagi yang berprestasi,” katanya.

Jelasnya juga, terdapat perbedaan besaran beasiswa yang diterima oleh pelajar dan mahasiswa. Ditambah ada kenaikan besaran dana yang diterima bagi masing-masing jenjang. Dirincikannya, dari 875 kuota tingkat SMA, besaran beasiswa yang diterima kini menjadi Rp 3 juta, yang dari sebelumnya Rp 2 juta.

"Begitu pula dengan tingkatan yang kuliah sebanyak 1.000 kuota, dengan besaran beasiswa yang awalnya Rp 3 juga naik menjadi Rp 4 juta," bebernya.

"Artinya dibanding tahun lalu pada dua tingkatan tersebut masing-masing naik Rp 1 juta,” sambungnya.

Lanjut Sapri, adapun pendaftarannya dilakukan secara sistem online dan tidak lagi menerima berkas fisik seperti tahun-tahun sebelumnya, itu juga dikarenakan pandemi saat ini. Para pelajar dan mahasiswa bisa langsung mendaftar melalui website mereka yang sudah dibuka sejak 21 Maret lalu, dengan batas akhir pendaftaran pada 31 Mei mendatang.

“Pencairannya sendiri bisa di bulan Juni atau Juli. Sebab kami perlu melakukan verifikasi berkas terlebih dahulu,” tegasnya.

Dalam prosesnya, beasiswa tersebut akan langsung di transfer ke rekening masing-masing penerima beasiswa. Berdasarkan data per 31 Maret ada 74 mahasiswa yang sudah mendaftar. Sedangkan, pelajar baru 46 orang.

Sapri menambahkan, biasanya kendala yang dihadapi jika ada rekening penerima yang mati. Karena dana tidak bisa di transfer pihak perbankan.

"Jika sudah tutup buku terpaksa dana dikembalikan kepada kas daerah. Selain itu, tidak ada kendala lain," tuturnya.

Menurutnya, dari pendaftar yang sudah masuk sebenarnya masih sangat jauh dari kuota yang disediakan. Tapi hingga akhir pendaftaran biasanya selalu penuh. Bahkan, lebih. Karena untuk tahun lalu saja, realisasi beasiswa bisa terserap 100 persen.

"Jadi, tahun lalu tidak ada dana yang dikembalikan. Karena kami terus mengupayakan dengan menghubungi penerima beasiswa tersebut," tutupnya.(mar/sam)