TANJUNG REDEB - Asisten II Setkab Berau Agus Wahyudi, mengakui anggaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim 2022 senilai Rp 50 miliar, tidak bisa lagi dialihkan ke program Bantuan Keuangan (Bankeu) Kaltim, seperti yang diusulkan.
Dikatakannya, penyaluran anggaran Porprov yang berada di pos anggaran Dinas Pemuda Olahraga Kaltim itu, dipastikan tetap menggunakan skema hibah. Karena itu sudah diputuskan dan ditetapkan di DPRD Kaltim.
"Selain itu juga telah dilakukan evaluasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Jadi itu tidak bisa lagi diubah. Mekanismenya hibah, dan langsung ke PB Porprov,” ujarnya kepada media ini, Minggu (3/4).
Dijelaskannya, dari PB Porprov nantinya dapat meminta alokasi sesuai dengan keperluan setelah dilakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Pasalnya diakui Agus, saat pihaknya menemui Kepala Dispora Kaltim, mereka meminta item-item yang menjadi kebutuhan prioritas.
“Jadi keperluannya apa saja, nanti dicantumkan dalam NPHD itu. Makanya saya sampaikan ke teman-teman PB Porprov, agar dana yang ada itu dapat dioptimalkan penyerapannya," jelasnya.
Menurutnya, nilai Rp 50 miliar untuk pelaksanaan Porprov 2022, sudah sangat cukup. Hanya jika juga digunakan untuk pembiayaan venue, tentu masuk kurang. Sebelumnya, anggaran awal Porprov memang hanya Rp 25 miliar. Namun, ada penambahan anggaran berkat komunikasi yang intens dengan pihak provinsi, untuk kebutuhan pembangunan venue dan infrastruktur penunjang.
"Tapi, untuk membangun infrastruktur pendukung olahraga, sepertinya ada kendala apabila dibangun oleh Panitia Besar (PB) Porprov," terangnya.
"Maka itu, kami menyarankan untuk melakukan peremajaan dan pengadaan alat-alat tanding seluruh cabang olahraga yang ditandingkan di Kabupaten Berau nanti," sambungnya.
Diakui Agus, hal itu bisa saja dilakukan. Makanya, dananya harus benar-benar dioptimalkan dan bisa diserap secara keseluruhan. Seperti melakukan pengadaan untuk peralatan yang memang belum dimiliki. "Agar ketika selesai Porprov, alatnya bisa kembali digunakan untuk pembinaan atlet," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua II PB Porprov Kaltim VII La Ode Ilyas membenarkan, untuk anggaran sebesar Rp 50 miliar, memang menggunakan mekanisme hibah dari Dispora Kaltim ke PB Porprov. Bahkan saat ini saja sudah berproses, selain itu pihaknya sudah mendapatkan paraf dari wakil bupati Berau, Gamalis, hanya tinggal menunggu persetujuan dari bupati Berau Sri Juniarsih.
“Saya kira sudah tidak ada masalah. Mudah-mudahan dalam minggu-minggu depan itu sudah selesai semua,” kata La Ode.
Sementara mengenai pembangunan venue seperti gedung indoor atau sport hall, kata La Ode, tetap berjalan sesuai rencana. Sejak awal dirinya memang menginginkan, dana untuk pembangunan venue itu bisa dihibahkan ke KONI. karena badan hukumnya jelas.
"Tapi kalaupun nanti sudah dihibahkan ke PB Porprov secara keseluruhan, hal itu juga bukan menjadi masalah," jelasnya.
Menurutnya, nanti tinggal bagaimana teknisnya saja lagi yang diatur. Dana mana untuk pelaksanaan, mana untuk pembangunan dan lain sebagainya. Pihaknya berharap dalam beberapa pekan ke depan, semua bisa berjalan lancar sehingga tahapan pelaksanaan bisa sesuai rencana. "Saya kira tidak masalah lagi,” ucapnya.
Dengan waktu yang tersisa 8 bulan lagi, pembangunan venue sport hall disebut La Ode masih bisa dikebut jika anggaran sudah dikucurkan kepada PB Porprov. Menurut informasi yang didapatnya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, jika April ini dananya bisa turun, makan kegiatan pembangunan bisa langsung dimulai, sehingga pada September mendatang sudah selesai dan venue tersebut bisa digunakan.
"Sebulan sebelum pelaksanaan Porprov itu sudah harus finishing. Kami harus tetap optimistis, semua bisa berjalan lancar,” tutupnya. (mar/udi)