TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih membuka Pasar Ramadan di halaman Masjid Agung Baitul Hikmah, sekira pukul 14.30 Wita, Minggu (3/4). Dalam pembukaan tersebut, Sri Juniarsih menyoroti tidak adanya pedagang yang menggunakan plastik bening, guna menutup dagangan maupun sebagai media pembatas antara penjual dan pembeli.

Juniarsih mengatakan, sistem kebersihan wajib dijaga terlebih di masa pandemi saat ini. Sebab Berau belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19.

“Pedagang diharapkan bisa menjaga kebersihan, termasuk itu plastik bening,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi menuturkan, berkaca dari tahun sebelumnya, penggunaan plastik bening sebagai pembatas, lebih banyak dibuka kembali. Karena dianggap menyulitkan pedagang dalam beraktivitas jual beli.

“Tahun lalu malah dibuka oleh warga (pedagang),” bebernya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pedagang diimbau untuk menerapkan prokes secara ketat. Seperti memakai sarung tangan plastik, menggunakan masker, dan juga mencuci tangan. Serta hindari kontak langsung dengan warga yang sakit.

“Kita imbau, selain itu, kita juga akan sidak,” tambahnya.

Iswahyudi melanjutkan, saat ini Berau sudah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Dan masyarakat diperbolehkan untuk melaksanakan pasar Ramadan dan juga salat Tarawih.

“Di pintu masuk itu harusnya ada tempat cuci tangan, ada pemeriksaan suhu tubuh,” ujar Iswahyudi.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), akan melakukan sidak ke pasar Ramadan, guna memastikan makan yang dijual sesuai dengan standar kesehatan.

“Ada waktunya nanti, kalau dikabarkan bukan sidak namanya,” pungkasnya. (hmd/udi)