TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau Ilyas Nasir, meminta kepada aparatur kampung di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau– terus aktif dalam meningkatkan perekonomian kampung.
Diakui Ilyas, meski saat ini banyak kegiatan yang tidak aktif karena sedang pandemi Covid-19, dirinya bersama tim tetap melakukan monitoring perkembangan kampung. “Kami tetap melakukan monitoring terhadap kampung-kampung meski di tengah pandemi saat ini, dan melihat apa yang sudah dilakukan aparatur kampung selama ini,” ujarnya kepada Berau Post, Minggu (3/4)
Disebutnya, dari 100 kampung yang ada di Kabupaten Berau saat ini 58 kampung di Berau berstatus berkembang, 11 kampung mandiri 30 maju, dan satu kampung berstatus masih tertinggal.
“Kampung yang masih tertinggal yaitu kampung Mapulu, Kecamatan Kelay. Sedangkan untuk kampung mandiri salah satunya adalah Labanan Makmur,” sebutnya.
Menurutnya untuk kampung yang bisa dikatakan mandiri ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di antaranya ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, dan ketahanan lingkungan. Jika sudah memiliki tiga kriteria tersebut, berarti kampung itu sudah dapat menyandang status kampung mandiri.
Ia menambahkan, sejauh ini pembangunan di kampung sudah cukup berkembang. Dengan adanya pasar di setiap kampung, menurutnya bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Pasalnya, pasar mandiri menjadi roda perekonomian untuk semakin meningkatkan perekonomian di kampung tersebut.
“Salah satu contoh jika di kampung sudah memiliki pasar, maka semua produk bisa dipasarkan di tempat tersebut dan sebagian orang bisa memanfaatkan pasar sebagai tempat berdagang,” jelasnya.
“Dan para pedagang di pasar juga bisa menjadi pengepul hasil tani atau kebun masyarakat sekitar. Jadi dengan adanya pasar, roda perekonomian saya yakin akan berputar. Jadi bisa dibilang sama-sama membutuhkan,” lanjut Ilyas.
Ia pun berkeinginan semua kampung yang ada di Berau bisa memiliki pasar. Agar masyarakat bisa memasarkan produknya sendiri, seperti hasil perkebunan atau pertanian. “Tidak mengharuskan (semua kampung punya pasar, red), tetapi saya menjelaskan jika ada pasar di semua kampung, maka pemutaran ekonomi juga akan membaik,” pungkasnya (aky/sam)